Prof.Dr.Ir.Juni Gultom,S.T.,M.TP. Mengikuti 9th International Conference on Research in Management and Economics at University of Cambridge, Homerton College , Inggris
9th International Conference on Research in Management and Economics diselenggarakan oleh ACAVENT dan IMECONF merupakan Konferensi akademik bertaraf Internasional tentang Manajemen dan Ekonomi yang telah memperoleh reputasi sebagai mercusuar pertukaran intelektual dan kolaborasi, yang mempertemukan para sarjana, peneliti, dan profesional dari seluruh penjuru dunia. Pertemuan Kesembilan ini diselenggarakan di University of Cambridge, Homerton College , Inggris 12 sd. 14 Desember 2024 yang diikuti oleh 30 peserta dari berbagai Negara. ACAVENT sebagai penyelenggara konferensi ilmiah, lokakarya, dan pameran di seluruh dunia, dengan pusat perusahaan internasional di Vilnius, Lithuania. Acara ini diselenggarakan bekerja sama dengan dekan fakultas, profesor, jurnal akademik, ilmuwan riset, insinyur, manajer, pascasarjana, dan sarjana universitas. IMECONF sebagai platform penerbitan terbaik untuk makalah penelitian Internasional. Semua makalah penelitian yang diterima akan memiliki peluang publikasi dalam prosiding konferensi dan di jurnal terindeks. Publikasi akan diumumkan setelah konferensi dilaksanakan.
Prof.Dr.Ir.Juni Gultom,S.T., MTP. Sebagai Mahasiswa Program Doctoral Universitas Brawijaya dalam Paparan Ilmiahnya Menyampaikan Tentang “Kebijakan Implementasi Strategi Ketahanan Pangan Di Daerah Non-Pangan” pada tema ” Economic Development, Policy, And Social Impact” . Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki indeks ketahanan pangan sebesar 76,95 pada tahun 2022 dengan kategori indeks 6 (tahan). Namun hasil penelusuran diperoleh informasi bahwa kemandirian pangan belum dimiliki oleh Kabupaten Kotawaringin Barat. Tingginya nilai indeks ketahanan pangan disebabkan adanya bantuan stok pangan dari pusat dalam hal ini Badan Urusan Logistik (Bulog). Hasil Analisis Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) di Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2022. Hasil analisis FSVA memperoleh informasi bahwa prioritas pangan prioritas 1-3 sebanyak 39 desa dari 94 desa (41,49%). Kecamatan Arut Selatan, Kecamatan Kumai dan Kecamatan Arut Selatan merupakan Desa Rentan Pangan dan Gizi Tinggi. Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan daerah nonsentral pangan. Hal ini terlihat dari persentase produksi daerah terhadap kebutuhan Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.
Menurut Badan Pangan Nasional ada tiga aspek yang mempengaruhi tingkat ketahanan pangan, yaitu: 1. Ketersediaan pangan; 2. Akses Pangan; 3.Penggunaan Pangan. Badan Pusat Statistik (2022) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan, yaitu: makro ekonomi, pertumbuhan penduduk, situasi politik, pendidikan, perdagangan internasional dan domestik, kebijakan dan peraturan, sumber daya alam, teknologi, iklim dan kondisi agroekologi, infrastruktur , Lembaga sosial budaya, pencemaran lingkungan dan perbaikan gaya hidup.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan rumah Tangga di Kabupaten Kotawaringin Barat dan strategi yang dapat dilakukan kedepannya. Selain itu penelitian ini dapat memperkuat Teori Negara Kesejahteraan dimana pemerintah dianggap berperan penting dalam menjamin kesejahteraan setiap warga negara. Metode Penelitian yang digunakan dengan pendekatan kualitatif dengan analisis SWOT (Strength, Weaknes, Opportunity, Threats) hasil analisis kualitatif dan SWOT diperoleh beberapa strategi untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga Kerjasama dengan perguruan tinggi; Kerjasama dengan pihak swasta; Penguatan infrastruktur pertanian; Kerjasama pemerintah dan swasta untuk menjamin ketersediaan pangan; Koordinasi antar pemerintah untuk meningkatkan ketersediaan pangan; Meningkatkan kualitas konsumsi pangan dan gizi penduduk; Kerja sama antar pemerintah untuk menjamin pasokan perdagangan pangan; Meningkatkan akses ekonomi untuk menjamin keterjangkauan pangan; Pengembangan pertanian perkotaan untuk meningkatkan ketersediaan dan keanekaragaman pangan; Meningkatkan akses perekonomian untuk meningkatkan daya beli masyarakat; Memperkuat kelembagaan pangan untuk menjamin stabilitas pangan; Kerja sama antar pemerintah untuk meningkatkan ketersediaan dan pasokan pangan, memperkuat peran pemerintah desa dalam meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga.
Selain itu perlu dilakukan penambahan luas lahan pertanian misalnya dengan mencetak sawah baru, karena Kabupaten Kotawaringin Barat masih banyak lahan kosong. Dalam pemikiran untuk meningkatkan ketahanan pangan, maka perlu adanya peran pemerintah untuk mencetak sawah baru sebagai upaya peningkatan lahan pertanian, bantuan peralatan pertanian modern untuk proses dan panen, peningkatan keterampilan petani dalam proses pertanian melalui pelatihan, Pendidikan petani ditingkatkan dengan pemberian paket B setara SMP. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengedukasi masyarakat mempunyai pekerjaan sampingan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga, meningkatkan akses, air dan sanitasi sesuai standar kelayakan, menjamin kelancaran aliran fisik pangan, konsistensi pemerintah dalam meningkatkan ketahanan rumah tangga, memberi kewenangan yang lebih besar kepada desa untuk Meningkatkan produktivitas pertanian.