Kajian mengenai penggunaan citra cahaya malam hari atau NightTime Light (NTL) untuk menganalisis kerawanan jalan terhadap kriminalitas di Kabupaten Kotawaringin Barat. Berdasarkan literatur, citra cahaya malam hari telah terbukti efektif dalam mendeteksi aktivitas manusia yang berhubungan dengan tingkat kriminalitas, terutama di wilayah perkotaan yang memiliki intensitas cahaya malam yang lebih tinggi. Pendekatan ini memungkinkan identifikasi area-area rawan kejahatan dengan memanfaatkan data NTL sebagai indikator aktivitas manusia dan potensi kejahatan.

Data NTL diperoleh dari lightpollutionmap.info, sementara data jalan diambil dari RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Kotawaringin Barat untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai kelas jalan di wilayah tersebut. Data yang digunakan merupakan data NTL dari sumber Citra VIRS tahunan mulai dari tahun 2019 hingga 2023. Proses analisis dimulai dengan penerapan buffer sebesar 40 meter pada setiap jalan untuk membentuk poligon yang mencakup area di sekitar jalan. Tujuan dari buffer ini adalah untuk menilai intensitas cahaya di sekitar jalan utama, yang dapat mengindikasikan potensi aktivitas dan risiko kriminalitas di area tersebut.

Selanjutnya, analisis zonal statistik dilakukan untuk menghitung ratarata intensitas cahaya malam tahunan di sepanjang jalur jalan yang telah di-buffer. Hasil dari analisis ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam tingkat penerangan di semua kelas jalan selama periode 2019 hingga 2023. Berdasarkan output yang dihasilkan, Jalan Arteri Primer memiliki intensitas cahaya tertinggi dibandingkan kelas jalan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Jalan Arteri Primer mungkin memiliki aktivitas manusia yang lebih intensif dan membutuhkan penerangan yang lebih baik sebagai bagian dari upaya pencegahan kriminalitas.

Tingkat penerangan yang tinggi di jalan arteri ini tidak hanya memudahkan mobilitas malam hari tetapi juga diharapkan dapat mengurangi potensi kejahatan di area tersebut.